Jumat, 08 April 2011

Straight Out


Tidak sedikit band-band yang dulu membawakan musik-musik hardcore di era 90an akan diterpa arus goncangan dari band-band dari Victory records dan hardcore dataran Eropa sebagai pengaruh disaat itu. Begitu juga Straight Out band hardcore jakarta yang terbentuk di saat kerusuhan nasional pada Mei 1998. Kala itu mereka masih dipengaruhi new school hardcore seperti Earth Crisis dan Strife. Panggung dan dialektika yang mereka alami memantapkan mereka untuk menurunkan tensi hardcore mereka dengan menancapkan tombak metal ke musiknya melalui pengaruh dari Dead Blue Sky, Hamartia, dan Cradle of Filth.
Seperti yang sudah disusung band-band pengaruh nya, era milennium mentahbiskan pertumbuhan band-band metalcore di nusantara, maka Straight Out memilih dalam varian yang berbeda dengan menghantarkan nuansa kelam metal yang atmosperik. musik mereka tersebut menghantarkan mereka untuk menciptakan blue print untuk scene metalcore nusantara ini dengan rilisan debut albumnya "Undying Beauty and the Symphony of Sadness" yang dirilis oleh Bluesky Records dan bekerja sama dengan Dislexia Records (Malaysia) serta distribusikan secara online melalui www.interpunk.com. Tidak hanya di Jakarta, mereka juga telah mendapatkan respon dari luar kota dan sempat untuk menjajal panggung-panggung di luar sana. salah satunya Semarang.
Dalam menapaki tiap tahun, Straight Out setidaknya melakukan aktivitasnya, maka pada awal 2005 mereka merilis kembali dengan format split dengan band hardcore Jepang, Endzweck yang kini band tersebut sudah dirilis oleh Goodlife Recordings. Untuk menggapai kembali para pendengarnya, dalam mempromosikan rilisan-rilisannya, maka Straight Out menggelar tur bersama Cassandra, band metalcore malaysia. Dalam tur ini bertajuk Keep Music Evil Tour 2005 dalam 3 kota yaitu Jakarta, Bandung dan Semarang yang cukup memberi perhatian di tiap kota.
Setelah mengalami pergantian line-up, kini mereka telah memantapkan line-up yang bisa mempresentasikan musik Straight Out terkini yaitu Demise (eks-Sadistis) – vokal, Pipinx - guitars, Danny (eks-Perfect Minor) – guitars, Sonny - bass, Beni (drummer -The Upstairs) - drums, Mela (additional player- The Sastro) – keyboards dan Rebecca (eks-Goodnight Electric) - female voice. Dengan formasi inilah membuahkan album kedua mereka yang dirilis pada September 2007 ini dengan tajuk “Forsaken Upon Nemesis” yang masih  memiliki relevansi musik pada album sebelumnya. Ketekunan dan konsistensi akan disiplin musik yang mereka tawarkan layak untuk diperhatikan sebagai salah satu band yang berpengaruh di jalurnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar